Assalamu 'alaykum wr. wb.
Mencoba bersuara.. meski lisan kadang terdiam menahan gemuruh kata tanpa nyawa.. tersimpan berjuta kalimat dalam untaian bait kerinduan.. dan untukmu wahai hati dan rasa... dengarlah... renungkanlah... dan semoga puisi indah kehidupan kan menjadikanmu sanggup memetik ibrah (pelajaran) dan hikmah 'tuk rangkai diri menjadi pribadi yang lebih baik.... insyaAllah..~

Rabu, 15 Februari 2012

OBAT FUTUR



Pasti semua dari kita pernah atau bahkan sering mengalami futur, eh tapi futur itu apa sih? futur itu penyakit lemah iman, bagi para aktivis ketika kesibukan merenggang pasti gampang banget deh futur, trus gimana kalo futur itu sudah menyerang? apa kita diam aja? 
Nih ada obatnya buat nyembuhin masalah Futur...
Sebuah nasihat yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud r.a
Pada suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat rosululloh yang bernama Ibnu mas'ud r.a untuk meminta nasehat,katanya :

"Wahai Ibnu Mas'ud , berilah nasehat yang dapat ku jadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram,jiwaku gelisah dan fikiranku kusut; makan tidak enak,tidur tidak nyenyak.apa yang harus aku lakukan ?

Maka Ibnu Mas'ud menasehatinya :

" Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu

1. ke tempat orang membaca Qur'an, engkau baca Qur'an itu atau engkau dengar baik baik orang yang membacanya

2.pergi ke Majlis Pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah ( majlis Dzikir )

3.cari waktu dan tempat yang sunyi untuk berkhalwat menyembah Allah, di malam buta ketika orang sedang nyenyak tidur, bangun dan sholat malamlah , mohon pada Allah ketenangan jiwa dan ketentraman fikiran dan kemurnian hati.

Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan ke tiga cara ini, maka mintalah kepada Allah, agar di beri NYA hati yang lain, sebab hati yang kau pakai itu bukan lagi hatimu.

tersebutlah setelah mendengar nasehat Ibnu Mas'ud , orang tersebut kembali ke rumahnya, berwudlu, lalu membuka Al Qur'an dan membacanya dengan khusyu'.

selesai membaca Qur'an berubahlah hatinya kembali menjadi tentram.

Namun terkadang, jiwa kita tidak cukup hanya dengan satu langkah saja, perlu langkah ke tiganya untuk mengembalikan hati menjadi tentram, bahkan tidak cukup dengan membaca saja, perlu di tambah dengan meresapi kandungannya.

 Nah itu kan cara untuk ngobatin, sekarang pencegahannya, kan kata pepatah mencegah itu lebih baik daripada mengobati..


Berikut ini ada beberapa terapi mujarab untuk menawar racun kemaksiatan....

1. Anggaplah besar dosamu
 
Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata, ''Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung
tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa)
dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.''

2. Janganlah meremehkan dosa

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Janganlah kamu
meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu
seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa
ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang
melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan
membinasakannya.'' (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan)

3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa)

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Semua umatku dimaafkan
kecuali mujahirun (orang yang berterus terang). Termasuk mujaharah ialah
seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada malam hari kemudian
pada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya, ia
berkata, 'Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian dan
demikian'. Pada maalm hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi
pada pagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.'' (HR.
Bukhari dan Muslim)

4. Taubat nasuha yang tulus

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah lebih bergembira
dengan taubat hamba-Nya tatkala bertaubat daripada seorang di antara
kamu yang berada di atas kendaraannya di padang pasir yang tandus.
Kemudian kendaraan itu hilang darinya, padahal di atas kendaraan itu
terdapat makanan dan minumannya. Ia sedih kehilangan hal itu, lalu ia
menuju pohon dan tidur di bawah naungannya dalam keaadaan bersedih
terhadap kendaraannya. Saat ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba
kendaraannya muncul di dekatnya, lalu ia mengambil tali kendalinya.
Kemudian ia berkata, karena sangat bergembira, 'Ya Allah Engkau adalah
hambaku dan aku adalah Tuhanmu'. Ia salah ucap karena sangat
bergembira''. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Jika dosa berulang, maka ulangilah bertaubat

Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata, ''Sebaik-baik kalian adalah
setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.'' ditanyakan,
'Jika ia mengulangi lagi?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah
dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Jika ia kembali berbuat dosa?' Ia menjawab,
'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Sampai
kapan?' Dia menjawab, 'Sampai setan berputus asa.'''

6. Jauhi faktor-faktor penyebab kemaksiatan

Orang yang bertaubat harus menjauhi situasi dan kondisi yang biasa ia
temui pada saat melakukan kemaksiatan serta menjauh darinya secara
keseluruhan dan sibuk dengan selainnya.

7. Senantiasa beristighfar

Saat-saat beristighfar:

a. Ketika melakukan dosa

b. Setelah melakukan ketaatan

c. Dalam dzikir-dzikir rutin harian

d. Senantiasa beristighfar setiap saat

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam beristighfar kepada Allah dalam
sehari lebih dari 70 kali (dalam hadits lain 100 kali).

8. Apakah anda berjanji kepada Allah untuk meninggalkan
kemaksiatan?

Tidak ada bedanya antara orang yang berjanji kepada Allah (berupa nadzar
atas tebusan dosa yang dilakukannya) dengan orang yang tidak
melakukannya. Karena yang menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam
kemjsiatan tidak lain hanyalah karena panggilan syahwat (hawa nafsu)
lebih mendominasi dirinya daripada panggilan iman. Janji tersebut tidak
dapat melakukan apa-apa dan tidak berguna.

9. Melakukan kebajikan setelah keburukan

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Bertakwalah kepada
Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebajikan
maka kebajikan itu akan menghapus keburukan tersebut, serta
perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik.'' (HR. Ahmad dan
Tirmidzi. Tirmidzi menilai hadits ini hasan shahih)

10. Merealisasikan tauhid

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah 'Azza wa Jalla
berfirman, 'Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan
pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan
keburukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau
diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka
Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-ku
sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang
kepada-ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari.
Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan
Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang
sama.'' (HR. Muslim dan Ahmad)

11. Jangan berpisah dengan orang-orang yang baik

a. Persahabatan dengan orang-orang baik adalah amal shalih

b. Mencintai orang-orang shalih menyebabkan sesorang bersama mereka,
walaupun ia tidak mencapai kedudukan mereka dalam amal

c. Manusia itu ada 3 golongan

i. Golongan yang membawa dirinya dengan kendali takwa dan mencegahnya
dari kemaksiatan. Inilah golongan terbaik.

ii. Golongan yang melakukan kemaksiatan dalam keadaan takut dan
menyesal. Ia merasa dirinya berada dalam bahaya yang besar, dan ia
berharapa suatu hari dapat berpisah dari kemaksiatan tersebut.

iii. Golongan yang mencari kemaksiatan, bergembira dengannya dan
menyesal karena kehilangan hal itu.

d. Penyesalan dan penderitaan karena melakukan kemaksiatan hanya dapat
dipetik dari persahabatan yang baik

e. Tidak ada alasan untuk berpisah dengan orang-orang yang baik

12. Jangan tinggalkan da'wah
Said bin Jubair berkata, ''Sekiranya sesorang tidak boleh menyuruh
kebajikan dan mencegah dari kemungkaran sehingga tidak ada dalam dirinya
sesuatu (kesalahanpun), maka tidak ada seorangpun yang menyeru kepada
kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.'' Imam malik berkomentar, ''Ia
benar. Siapakah yang pada dirinya tidak ada sesuatupun (kesalahan).''

13. Jangan cela orang lain karena perbuatan dosanya
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menceritakan kepada para shahabat
bahwasanya seseorang berkata, ''Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni
si fulan.'' Allah swt berkata, ''Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku
bahwa Aku tidak mengampunh si fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni
dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.'' (HR. Muslim).
[Disadur secara ringkas dari buku 13 Penawar Racun kemaksiatan
terjemahan dari kitab Sabiilun najah min syu'mil ma'shiyyah)
karangan Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy, terbitan Darul Haq, Jakarta]
dan pada akhirnya, semoga kita semua selalu dikuatkan dan di istiqomahkan dalam tiap langkah perjuangan kita..
"Karena dalam setiap fase dakwah, selalu ada pejuang-pejuang dakwah yang kelelahan. Jika mereka lelah karena mengusung kebenaran niscaya Allah akan menguatkan, namun jika mereka lelah karena urusan dunia, maka akan ada banyak pejuang lain yang siap menggantikan"
________________________
http://jejaklangkahperjuangan.blogspot.com
Bismillahir rahmanir rahiim.. Alhamdulillah puji syukur hanyalah milik Allah SWT, Dia dengan keMahaSempurnaan dalam setiap ciptaanNya telah memberikan akal, hati, rasa, raga, jiwa, ilmu, cinta, kasih sayang dan segala anugerah lainnya yang andaikan dihitung dan air laut dijadikan tinta untuk menulis semua karuniaNya PASTI nikmat Allah tak kan habis terlalu melimpah untuk kita..Sholawat dan salam semoga selalu tercurah untuk Rasulullah Khotimun Nabi Muhammad SAW, untuk keluarga, sahabat beserta para pengikutnya hingga akhir zaman..Mensyukuri segalanya mengisi hari demi hari dengan belajar memperbaiki setiap kekurangan dan keterbatasan diri dalam rangka beribadah mendekatkan diri pada Allah Pencipta Jagad Raya Alam Semesta untuk meraih kesuksesan hidup dunia akhirat..